THE BASIC PRINCIPLES OF PEMBAGIAN HARTA GONO GINI

The Basic Principles Of pembagian harta gono gini

The Basic Principles Of pembagian harta gono gini

Blog Article

Harta gono-gini atau harta bersama tidak selalu mencakup seluruh harta yang dimiliki selama perkawinan, tetapi hanya terbatas harta yang diperoleh atas usaha/pencaharian suami atau istri selama perkawinan.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih dan merasa sangat terbantu dengan adanya klinik hukum ini. Pertanyaan saya seputar pembagian sebuah rumah yang sebelumnya dimiliki oleh Ayah saya. Ayah saya menikah dengan istri pertamanya. Dari pernikahan ini, mereka memiliki satu orang putri yakni kakak tiri perempuan saya. Ayah saya memiliki sebuah usaha perdagangan. Selama menikah dengan istri pertamanya, Ayah saya mampu membeli sebuah rumah tinggal. Ayah saya kemudian bercerai dengan istri pertamanya. Tidak ada pembagian harta gono-gini antara keduanya dan tidak ada perjanjian pernikahan mereka yang mengatur masalah prosentase pembagian harta gono-gini. Sementara kakak tiri saya selanjutnya tinggal bersama Ayah di rumah tersebut. Setelah itu, Ayah saya menikah dengan istri keduanya. Dari pernikahan ini, mereka memiliki satu putra, yaitu saya sendiri.

Gambarannya: suami istri sama-sama kerja atau saling bekerja sama dalam membangun ekonomi keluarga. Dan kebutuhan keluarga pun ditanggung berdua dari hasil kerja mereka.

Jika tidak ada perjanjian perkawinan, dalam perceraian harta bawaan otomatis menjadi hak masing-masing suami atau istri dan harta bersama akan dibagi dua sama rata diantara keduanya (Pasal 128 KUHPer, Pasal 97 KHI).

Harta gono gini juga sama halnya dengan harta bersama yang mana merupakan harta yang didapatkan oleh suami atau istri atau keduanya selama pernikahan. Harta bersama tersebut tidak bisa dipindahtangankan baik oleh istri atau suami tanpa adanya persetujuannya dari keduanya.

Perlu diketahui, harta bersama merujuk pada harta yang diperoleh selama masa pernikahan. Walaupun istri tidak bekerja atau tidak memiliki penghasilan sendiri selama berumah tangga, tetap saja harta yang diperoleh suami selama masa pernikahan tersebut dianggap sebagai harta bersama. Makanya, tetap ada bagian harta gono-gini bagi istri yang tidak bekerja. 

Harta perolehan ini, meskipun diperoleh selama masa perkawinan, pembagian harta gono gini biasanya tetap menjadi milik individu yang menerimanya dan tidak termasuk dalam harta gono gini.

Nominal biaya yang disampaikan dalam artikel ini mungkin tidak mutlak sesuai dengan daerah Anda. Namun, Anda bisa menjadikan pembahasan ini sebagai patokan untuk menyiapkan biaya yang diperlukan dalam melakukan gugatan harta gono-gini.

Dalam pembagian harta gono-gini setelah adanya putusan perceraian yang diputuskan oleh Pengadilan Agama, notaris memiliki suatu peran yang penting.

On the internet Program System belajar hukum terbaik secara on-line dan fleksibel dengan materi dan pengajar yang berkualitas, serta kemudahan waktu belajar.

Permasalahan yang melibatkan harta gono-gini ini dapat disebabkan karena setiap pihak yang bersangkutan menganggap sebagian harta yang ada adalah miliknya.

Jadi, harta gono-gini atau harta bersama tidak selalu mencakup seluruh harta yang dimiliki selama perkawinan, melainkan hanya terbatas pada harta yang diperoleh atas usaha/pencaharian suami harta gono gini atau istri selama perkawinan, tidak termasuk hadiah atau warisan yang diperoleh masing-masing.

Namun, besaran bagian masing-masing harta gono-gini untuk istri yang tidak bekerja bisa saja berubah, jika sekiranya sudah ada perjanjian pranikah sebelumnya yang mengatur tentang hal tersebut. 

On the internet Program System belajar hukum terbaik secara on the internet dan fleksibel dengan materi dan pengajar yang berkualitas, serta kemudahan waktu belajar.

Report this page